Langsung ke konten utama

BIRU (BINCANG SERU) : Refleksi Semiotika Adab Sumbang dalam Iklim Perguruan Tinggi

Rayon PMII Al Ghozali Komisariat Sunan Kalijaga Malang menginisiasi sebuah kegiatan diskusi umum yang diberi nama Bincang Seru (BIRU) dengan tema "Refleksi Semiotika Adab Sumbang dalam Iklim Perguruan Tinggi". Acara tersebut dilaksanakan secara online melalui platfom Google Meet pada tanggal 12/05/2023 malam hari pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Bersama Kepala Departemen Administrasi Pendidikan, Dr. Teguh Triwiyanto S.Pd M.Pd. sebagai Narasumber BIRU yang diikuti sejumlah 22 peserta. Narasumber menyampaikan bahwasannya ada 6 faktor yang mempengaruhi adab dalam relasi sosial diantaranya ; 1) Agama/Religi, 2) Budaya/nilai, 3) Interpersonal/Psikologi, 4) Moral/Susila, 5) Hukum, dan 6) Sosial, ekonomi.


Melihat masa sekarang mahasiswa sekarang dapat dikategorikan golongan generasi Z, merupakan sebuah massa peralihan dari belum adanya teknologi canggih hingga telah munculnya teknologi. Disebutkan oleh Bruce Tulgan dan Rain maker Thinking dalam artikelnya yang berjudul “Meet Generation Z: The Second Generation within The Giant Millenial Cohort”. Generasi Z memiliki 5 ciri, dua diantaranya ialah: 1) Anak pada generasi ini memiliki kecenderungan selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui media sosial, sehingga itu membuat penjelajahan secara geografis dan komunikasi secara nyata kurang baik. Menyebabkan anak pada generasi ini kemungkinan lebih apatis terhadap lingkungan sekitar. Dan 2) Anak pada Generasi Z memiliki pikiran terbuka dan mudah menerima keberagaman. Namun pondasi pada dirinya kurang kuat yang akan mengakibatkan identitas diri mereka mudah berubah dan terpengaruh.

Dari ciri mahasiswa generasi Gen Z yang disebutkan dalam fenomena di Perguruan Tinggi masih banyak mahasiswa kurang sopan yang dapat dikatakan memiliki adab yang sumbang. Contoh fenomena yang kerap terjadi ialah mahasiswa tidur di kelas, mahasiswa yang dalam proses pembelajaran sedang asik dengan dunia sendiri seperti ngobrol dan bercanda sesama temanya, dan kurang peka terhadap lingkungan dan orang sekitar. Notabane Universitas Negeri Malang sebagai PTN umum yang bercitra kampus pendidikan, seharusnya citra mahasiswanya sebagai calon pendidik harus memiliki jiwa dan etika yang santun dan beradab.
- Ageng Dwi Firmansyah, Ketua Rayon PMII Al Ghozali 2022-2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopi Pergerakan Dua Organisasi Eksternal Kampus: PMII dan GMNI FIP UM

Organisasi eksternal kampus yang kemudian sering disebut "Ormek" merupakan organisasi kepemudaan yang dilatarbelakangi kemahasiswaan, ruang gerak pertama ormek berada di lingkup kampus, meski secara legitimasi hukum ormek tidak diatur di produk hukum PTN. Namun, secara legitimasi hukum ormek diakui oleh Kemenpora.   Sejarah lahirnya ormek sebagai bentuk ekspresi diri mahasiswa dalam menjawab segala problematika yang terjadi pada bangsa Indonesia dan sebagai wadah mahasiswa berproses untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri. Ormek dalam perkembangan bangsa   Indonesia memiliki peran sangat penting, diantaranya dalam kasus pembubaran PKI dan peruntuhan orde lama, ormek bersinergi dengan organisasi kepemudaan lainnya. Sumber : PMII dalam Simpul-Simpul Sejarah Perjuangan   Rayon PMII Al Ghozali FIP UM bersama DPK GMNI FIP UM ( salah satu ormek di FIP UM). Mengisi kekosongan waktu dengan sambung sillahturahmi di perkopian Las Kopi pada tanggal 20/05/23. Disela-se