Organisasi eksternal kampus yang kemudian sering disebut "Ormek" merupakan organisasi kepemudaan yang dilatarbelakangi kemahasiswaan, ruang gerak pertama ormek berada di lingkup kampus, meski secara legitimasi hukum ormek tidak diatur di produk hukum PTN. Namun, secara legitimasi hukum ormek diakui oleh Kemenpora.
Sejarah lahirnya ormek sebagai bentuk ekspresi diri mahasiswa dalam menjawab segala problematika yang terjadi pada bangsa Indonesia dan sebagai wadah mahasiswa berproses untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri. Ormek dalam perkembangan bangsa Indonesia memiliki peran sangat penting, diantaranya dalam kasus pembubaran PKI dan peruntuhan orde lama, ormek bersinergi dengan organisasi kepemudaan lainnya. Sumber : PMII dalam Simpul-Simpul Sejarah Perjuangan
Rayon PMII Al Ghozali FIP UM bersama DPK GMNI FIP UM (salah satu ormek di FIP UM). Mengisi kekosongan waktu dengan sambung sillahturahmi di perkopian Las Kopi pada tanggal 20/05/23. Disela-sela perbincangan antar kedua belah pihak ormek ini, muncul beberapa keresahan. Pertama, mahasiswa masih memiliki stigma bahwasannya ormek ini organisasi terlarang. Stigma demikian bisa muncul tak lain sebab adanya doktrin dari beberapa orang yang selalu diteruskan tanpa adanya pendalaman informasi yang disampaikan. Menganggap informasi tersebut adalah sesuatu yang yang benar. Kedua, ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti organisasi semakin menurun. Mahasiswa massa sekarang bisa dikategorikan kurang peduli terhadap sosial dan ingin yang realistis serba instan (salah satu ciri Generasi Z) Sumber : http://katadata.co.id/amp/sitinuraeni/berita/6226d6df12cfc/memahami-karakteristik-dan-ciri-ciri-generasi-z. Keresahan demikian dibuktikan penurunan jumlah kuantitas dalam kaderisasi formal berbagai ormek, pun didukung oleh beberapa data gelombang Open Recruitment pengurus ORMAWA di UM.
Menjadi tugas yang harus segera diselesaikan untuk organisasi eksternal kampus sebagai organisasi yang telah lama hadir di Indonesia agar tetap eksis dan mampu menjadi organisasi yang menjawab tantangan zaman. Sistem dan konsep pendekatan dalam kaderisasi harus diperbaiki menyesuaikan perubahan zaman tanpa meninggalkan idealisme organisasi masing-masing.
Komentar
Posting Komentar